Kunci Sukses

Kejadian 15:5 (TB), “Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.” Maka firman-Nya kepadanya: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.”

Abraham tahu visi atau kehendak Allah atas hidupnya, yaitu bahwa keturunannya akan memenuhi dan menguasai bumi. Hanya saja ia kepentok pada masalah besar, istrinya sudah tua dan mandul sehingga secara logika tak mungkin visi Tuhan itu digenapi melalui Sara, istrinya. Sehingga muncullah ide untuk mengawini perempuan lain, agar visi Allah itu bisa tergenapi.

Sayangnya bukan itu yang Tuhan maksudkan, sehingga bukannya berkat yang diterima tetapi bencana yang mereka dapatkan. Bahkan dampak dari pengambilan inisiatif berdasarkan nalar manusia itu masih bisa kita rasakan sampai hari ini. Keturunan Ismail benar-benar seperti “keledai liar” sifatnya (Kej.16: 11-12) yang terus saja memicu keresahan dan menebar permusuhan di mana-mana.

Permasalahan yang sama mungkin saja kita hadapi ketika menjalani visi Tuhan. Kita merasa jenuh menunggu & tidak sabaran karena sepertinya visi itu tidak kunjung menjadi nyata. Bahkan sepertinya semua mentok di sana-sini. Dan ketika kita inisiatif dengan cara kita, yang ada justru malah mengacaukan semuanya.

Yakobus 4:13, 15 (TB), “Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”, sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”

Segala perencanaan & strategi memang sangat dibutuhkan dalam hal apapun dan menjadi salah satu kunci kesuksesan, tetapi yang terutama adalah libatkan Tuhan dalam setiap perencanaan kita. Mengetahui kehendak Tuhan, tunduk dan taat adalah kunci keberhasilan dalam mencapai visi Allah atas masing-masing kita.

Oleh: Ev. Susanto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *