Tidak Ada Lagi Gunanya

Matius 5:13 (TB), “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.”

Sejak kapan garam bisa menjadi tawar? Bahkan sejak kita lahir sampai sekarang ini rasa-rasanya belum pernah kita menemukan atau setidaknya mendengar ada garam yang kehilangan rasa asinnya. Ini karena kita hidup di zaman modern yang sudah canggih sehingga garam yang kita temui adalah garam yang sudah dimurnikan dari zat-zat tidak berguna lainnya.

Lain cerita dengan garam di zaman Yesus yang masih didapatkan dengan cara tradisional sehingga masih banyak tercampur dengan zat-zat lainnya. Ketika kelamaan disimpan (atau dipakai untuk menimbun bara api agar tetap menyala sampai keesokan paginya) kandungan garam akan mencair sehingga yang tersisa hanyalah bongkahan kristal yang sudah kehilangan kandungan garamnya. Garam seperti inilah yang dimaksud dengan garam yang sudah kehilangan asinnya.

Bagaimana orang Kristen yang adalah garam dunia bisa menjadi tawar? Yaitu ketika ia tidak bisa lagi menunjukkan sikap hidup yang berbeda dengan orang dunia. Perilaku hidup benaryang harusnya ia tunjukkan untuk menjadi teladan telah kalah oleh tekanan arus dunia (Rom. 12:2). Ketika perilaku, kebiasaan dan cara hidup kita sama aja dengan mereka yang tidak mengenal Tuhan, itulah salah satu tanda bahwa kita adalah garam yang sudah kehilangan asinnya sehingga tidak ada lagi gunanya.

Oleh: Ev. Susanto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *